Henti jantung bisa terjadi ketika ada gangguan pada aktivitas listrik jantung. Gangguan ini mulanya membuat detak semakin cepat dan tidak teratur (aritmia). Nah, aritmia membuat jantung tidak dapat memompa darah secara efektif dan dapat menyebabkannya berhenti.
Melansir dari laman The Food and Drug Administration (FDA), peluang hidup seseorang yang mengalami aritmia bisa menurun 7-10 persen untuk setiap menitnya. Ini karena, otak dan organ vital lainnya tidak mendapatkan darah dan oksigen yang dibutuhkan.
Maka dari itu, dibutuhkan tindakan sesegera mungkin untuk mencegah kematian. Semakin cepat ritme jantung dipulihkan, semakin kecil peluang kerusakan permanen pada otak dan organ lainnya.